Kamis, 20 Desember 2012

Belajar Mencintai

Apa yang terjadi di taman bunga itu. Seperti tumbuh rumput atau bunga, rimbun dan entah akan menjadi kebun atau taman atau apalah itu ya.

Apa yang terjadi dengan denyut yang tak ada di sekitar pot. Di bangku taman ramai dengan ucapan terima kasih dan maaf. Bukan lantaran benar-benar keliru, hanya  "maaf" yang tidak terlalu bermakna.

Jadi ini yang dirasakan mereka. Mereka yang memiliki kekasih, namun tidak menemukan bunga-bunga merah jambu.Ini semacam rutinitas yang memang harus dijalani. Tak ada kembang api besar meledak di luar sana. Hanya semacam letusan-letusan kecil di dada. Bukan sesuatu yang cetar membahana. :D. Namun, yang kecil dan sunyi ini semoga malah awat dan mengantarkan kebahagiaan yang abadi hingga akhir masa.


Rabu, 19 Desember 2012

Kagama night

malam itu mustinya sesuai jadwal jam 7 malam sudah sudah berada di hall gelanggang ugm mahasiswa UGM. tapi entah jam berapa mereka ngumpul jam. yang pasti telat bangets, jam 9 baru nyampe. Malam mingguan dulu  muter-muter Jogja, dong. wkwk. Serasa masih mahasiswa, masuk area itu dengan baju kaos hitam, kembar dengan yang lain. Aku tanamkan dalam otakku kalau aku masih umur 21, bebas berjoget dan berjingkrak di lantai dansa. 
Tempat itu sangat bersejarah. mulai dari aku menemani sahabat lelakiku main futsal, sampai jadi panitia ospek merencanakan demo. aku bukan mahasiswa aktifis gelanggang. Tapi sering beredar di sana. Seringnya sih nonton teater. atau cuma nonkrong di kantin. aku ingat ada bakwan jagung yang rasanya manis dan enak di kantin itu. yang khas lagi cara mengambil makanan pakai baki seng. Inget terus deh.
Pernah bikin janji makan siang dengan teman. berbagai teman dari berbagai komunitas di sana.
Ah udah, ntar lama nostagianya soal gelanganggang. kembali ke malam itu. di tempat yang biasa mahasiswa main basket, sudah berkumpul teman-teman dengan full musik.

super sibuk

Minggu ini banyak banget tugas menulisku. Bingung mulai dari mana. Ada 5 buku menanti. Juga data tambahan satu buku lagi. Selain itu tugas KGG belum benar2 kelar. Hiks. Aku juga sedang mood ngelarin novel. Yang terakhir bener2 tergantung mood. Aku harus bisa mendahulukan yang lebih penting. semoga.

Selasa, 04 Desember 2012

Jatuh Hati

Tahukan dunia, setiap kali dia menuliskan perasaannya di suatu halaman yang dapat kubaca, aku sebenarnya degdegan. Entah kenapa aku merasa itu untukku. Janganjangan aku GR ya? Ya nggaklah, wong dia mengakui kalau ada yang kurang dan kangen ketika tak memberi kabar padaku atau aku tidak memberi kabar.

Entah sejak kapan aku mulai jatuh hati. Ada rasa aneh di dada. Jarang-jarang aku bisa menemukan perasaan seperti ini. Jadi jika aku kini menemukannya itu anugrah. Berhasil atau tidaknya hubungan ini, itu perkara lain.

Aku pernah merasakan patah hati dan pernah pula jatuh cinta. Jika kisah kali ini gagal lagi itu bukan sesuatu yang luar biasa. Dan jika kisah ini berhasil, pastinya luar biasanya bagiku. Berhasil itu artinya kami bisa melaluinya harmoni, menikah, dan menjaga harmoninya selamanya. Amiin.

Ini memang terlalu jauh mikirnya. Andai kau tahu, aku belum pernah menemuinya. Kami komunikasi virtual. Kami saling jatuh hati. Entah bagaimanakah ini nanti. Yang kuharapkan Tuhan makin menguatkan keyakinan kami. Semoga.

Cimanggis, 4 Desember 2012

Minggu, 02 Desember 2012

Jatuh cinta sebelum bertemu, mungkinkah?

Jatuh cinta sebelum bertemu langsung, rasanya aneh. Tapi ini memang benar-benar terjadi. Mungkin aku juga sedang mengalaminya. Mungkin belum jatuh cinta, tapi jatuh hati dulu. Kuharap setelah bertemu, kami makin saling mencintai. Makin mantap untuk bersama meniti masa depan. Hihi mikirnya terlalu jauh.

Tapi gpp ya. Namnya juga berharap, bebas tak ada batas. Berhasil atau tidak meraih harapan itu, itu perkara lain. Yang penting, fokus dengan harapan.

Gitu ajah
Cimanggis, 3 Desember 2012

Publish! (again)

Oh ya, aku baru saja menitipkan namaku di buku. Biasanya aku menulis dengan nama tak tersebut. Tapi kali ini aku coba muncul. Bukuku sedang naik cetak 4000 eksemplar. Terus terang ini bukan sesuatu yang patut dirayakan, aku cemas menghadapi pembaca yang kritis.

Manggiiiiiis!

kemarin sore lihat manggis dijual di pinggir jalan. Jadi teringat sekian waktu lalu muter Depok cari manggis buat pemotretan melengkapi buku. Saat dicaricari tidak muncul, saat waktu udah lewat, malah jreeeeng, ada begitu saja. Buku sudah hampir terbit eoy, udah gak sempat pemotretan lagi. Saat itu fotografer udah siap, studio sudah siap, akhirnya cuma pemotretan cairan herbalnya alias jamu alias suplemen berbahan manggis.

Jumat, 30 November 2012

Jangan

Akhirnya acara Konser kelar juga. Masih ada rangkaian acara Kagama Goesgreen lagi, tapi setidaknya pembukanya sudah terlampaui dengan sukses. Acara berhasil mengumpulkan uang sebanyak 122 juta rupiah  penonton konser. Mulanya dana ini untukmengelola hutan dan beasiswa, namun karena pengelolaan hutan sudah mencukupi atau sudah diplot, maka uang untuk beasiswa semua.

Untuk persiapan itu banyak hal yang dilewati. Aku yakin tiap panitia punya kisah masing-masing. Masa-masa gentingnya pun berbeda. Seperti seksi konsumsi, masa paling genting sepertinya saat Hari H. Hari H malah buatku bukan masa gentingku. Masa gentingku saat ditagih pressrelease dan materi iklan. Seharian terima telpon berkali-kali, mbak Ayi segera bertemu dengan suatu media partner. Aku sedang di kubik kantor, nggak mungkin terima telpon urusan di luar kantor, so aku bolak balik ke toilt untuk terima tel[on.

Jogja?

Sepertinya aku musti memikirkan kemungkinan kelak tinggal di Jogja. Mencari pekerjaan baru, adaptasi situasi baru. Kenapa? Hm, apa ya. Sesuatu yang alasannya tersimpan di hatiku. Aku semacam menemukan bintang hidupku di sana. Tapi sejujurnya aku takut dengan sesuatu yang di luar dugaanku, sesuatu yang di luar kendaliku. Sesuatu yang menjadikan langit kelabu.

Namun, jika aku tidak ambil keputusan penting, entah kapan aku berani mengambil keputusan. Cepat atau lambat ini aku akan dihadapakan tentang pilihan hidup.

Jogja begitu dekat di hatiku. Bahkan mungkin rumah pertamaku. Banyak kenangan penting di sana. Kini, aku semacam melihat jalan ke sana. Untuk aku punya alasan hidup di sana. Menjalani pernikahan yang harmoni dengan soulmate-ku di sana, mendidik anak-anakku di sana. Hwaaa, mimpi yang terlalu jauh. Jauh? Seharusnya tidak. Sebagian besar kawanku sudah mewujudkannya. Tentang impian membangun keluarga.

Semakin ke sini semakin aku yakin inilah jalan yang akan kulewati. Ya Allah, aku bahkan tidak tau harus berdoa apa? Aku hanya menjalani yang terbaik yang aku mengerti. Jika keliru, Kaulah yang kuasa mengoreksi. Sebagian manusia di dunia ini Kau beri karunia cinta yang indah, harmonis, damai, dan menentramkan hati. Aku ingin menjadi yang beruntung memilikinya. Berilah pertanda untukku menggapainya. Terima kasih. Dan masukkan aku dan soulmate ke dalam orang-orang yang bersyukur. Amiin.

Cimanggis, 30 November 2012

Sabtu, 10 November 2012

Jodohku akan ditemukan dalam cerita yang bagaimana ya?

Jodohku akan ditemukan dalam cerita yang bagaimana?

Dari chapter satu ke chapter lain, kisah ini belum selesai ditulis.

Waktu itu aku ikut group alumni kampus ada 3. Sebelumnya satu saja, lalu diinvite satu lagi. Karena bikin BB lemot, aku keluar dari salah satu. Lalu, saat BB udah beres dibenerin, aku minta invite pada adminnya ke group yg aku keluar. Di sana lebih banyak teman baru, sejumlah orang menginvite dan aku pun invite. Saaat lebaran tiba sudah lazim saling mengirimkan ucapan hari raya, salah satunya dari sebuah nama.

Sebuah nama ini, pernah menyapa. Dan seperti yang lain, kenalan dsb. Sebuah nama ini kemudian menemukan akunku di group alamater di FB, dia add. Aku ingat ah iya dia kan yang di group BBM. Lalu, aku dan dia ketemu lagi di sebuah group PB yang lain.

Kemudian kami ngobrol ini itu anu, banyak hal di BBM. Awalnya aku tidak merasa ada yang beda, kan teman-teman almamamter yang lain pun begitu, saling mengenal lewat percakapan BBM. Namun, seiring waktu, ada sesuatu yang ingin disampaikan. Aku juga diberi informasi dari seorang teman, kalau si dia sedang tanya-tanya soal aku, termasuk soal single available gak gitu.

Apakah kami berjodoh? Belum tahu, time will tell..



Kamis, 01 November 2012

ini itu hari hari

Hari ini ada final edit, tapi entah kenapa aku sulit fokus. Udah coba membaca ini itu untuk mendapatkan fokus penuh, tapi belum berhasil. Kopi mana kopi? Seharusnya aku sudah melewati tahap "tergantung mood". Tapi masih saja kadang mood berpengaruh sangat. Mood buruk bisa bikin tulisan berantakan.

Dua hari lalu ketemu penulis. Dia mau ambil dummy buku yang ditulis, untuk cek final, tapi dummy dari percatakan malah terlambat datang 1 jam. Jadilah aku satu jam ngobrol sama dia sambil nunggu dammy datang. Satu jam itu lama ya. Aduh mau ngobrol apa ya? Eh dia ternyata alumni sastra UGM juga, jadi bisa wes ewes soal kampus dan Jogja. Untunglah pembawaannya non formal, percakapan tetap dengan 'aku-kamu' khas Jogja. Tidak pakai 'saya-anda' yang kesannya berjarak. Masnya punya jurus gimana bisa menulis 60 halaman dalam seminggu bahkan bagi pemula. Dimulai dari merubah mental blabla panjang kali lebar kalo ceritain. Satu yang patut dicatat, "menulis adalah energi kreatif," begitu katanya.

Btw, hari ini dia datang lagi. Sedang ngomongin buku artis yang dia garap. Tapi kali ini dia dengan editor partner kerjaku ngobrol di meja taman. Aku sempat menyapanya dan dia sempet ngasih tau soal dammy hari sebelumnya heboh di suatu acara televisi.

Sebelumnya lagi, aku juga ketemu penulis lain lagi. Calon penulis. Motivator yang menemukan nomer telepon tempat kerjak dan kebetulan aku yang terima. Dia ceritakan soal naskah blablabla dan intiny lebih baik datang ke kantorku saja. Via telepon dia panggil Bu, jadi kupanggil Pak. Pas ketemu ternyata masih muda. Jadinya saling panggil mbak-mas. Namanya kayak non muslim, naskahnya banyak menyitir dalil alquran dan hadits. "Ini nama asli mas?" tanyaku sembari lihat naskah. "Ya, mbak saya muslim kok." sembari menunjukan KTP. Jadilah iseng aku lihat tanggal lahirnya. Oh ya masih muda. Selanjutnya kupertemukan dengan editor yang bertanggungjawab dengan buku bersangkutan. Temenku si Editor ini sangat formal orangnya, jadi suasananya malah jadi kikuk. hihi.
 
Aku nulis ini hanya karena untuk mengumpulkan fokus. Udah ah...

Kamis, 25 Oktober 2012

riset

2 hari kemarin riset ke toko buku. kebetulan aku masuk tim ke jakarta utara dan bekasi. Jadi 2 hari ini bebas naskah, sebenarnya hari ini juga, karena hari ini belum selesai input data.

rencana awalnya mau muter tiap rak, floor, pilar, dsb yang terdisplay di toko, tapi ternyata waktunya tidak cukup, so langsung ke komputer pencarian deh. set set .. karena ide itu datang di akhir, gak kelar juga, akhirnya minta printout ke toko. dengan begitu, perkara jadi lebih mudah? nggak juga. karena daftar buku dalam printout gak urut, jadi harus dipelototin satu-satu untuk dimasukkan ke tabel survei. hari inilah waktuku kuhabiskan untuk itu. Hoahm... seharian entah kelar gak nih.

untungnya, hari berikutnya semua selesai ddi lapangan, langsung ke komputer deh, cuma tengok display bentar doang, betis berkonde

Selasa, 09 Oktober 2012

#Semangat Baru 2

Aku tak pernah berpikir tentang itu. Tentang sesuatu yang istimewa. Hingga peristiwa di antara derai hujan. Tentang seorang muda yang bisa diandalkan. Tentang sikapnya yang bijaksana. Lalu, begitu mudahnya perhatianku teralihkan padanya. 

Semangat Baru

Aku sedang punya semangat baru. Aku ingin cerita tapi khawatir perasaanku keliru. I am thinking, love is always wrong. Mungkin aku salah berpikir. Cinta mungkin tidak pernah salah. Aku kadang tidak mengerti tentang maksud Tuhan menitipkan sepotong hati. Namun, kadang aku sangat mengerti, sepotong itu untuk menambah semangat mencapai sesuatu.

Aku kadang merasa tahu betul rasanya jatuh cinta, tapi kadang asing seperti jauh entah dimana yang bernama cinta. Namun, panutanku Nabi Muhammad mengajari umatnya untuk optimis dalam berdoa. Aku kali ini ingin optimis. Cintaku kali ini janganlah keliru. Aku hanya perlu waktu.

Aku juga mau

Hari ini teman kantor editor dikirim ke Frankfrut Bookfair. Aku juga pingin, tapi entah kapan. :-)

Jumat, 05 Oktober 2012

Blablabla di sana

Kemarin tuh ceritanya diajak Mrs.H survei buku di Jl. Margonda. Beliau ngajak aku dan Bayu. Kami bertiga berpencar ke 3 toko buku. Buku salah satu penulis kami ada yang keliru cetak. Ada bagian kata pengantar yang harusnya terbit, namun tidak muncul pada cetakan ke sekian. Tapi tidak semua buku begitu, pada cetakan ke sekian lainnya, kata pengantar yang dimaksud itu muncul. Penulisnya komplain. Sebenarnya hal yang bisa diselesaikan dengan kekeluargaan. Lagi pula, kekeliruan cetak tersebut bukan suatu kefatalan yang luar biasa, bukan tentang konten yang menyesatkan atau semacamnya. Namun, penulis hendak memproses hukum. Dia menemukan dan membeli ratusan buku yang tidak ada kata pengantarnya. Mustinya buku tidak perlu dibeli penulisnya, penerbit akan menarik saja dari toko-toko buku.

Sepanjang jalan pulang di mobil, ngobrol soal Dion Idol yang ngakunya supir. Padahal, dia jadi supir karena bapaknya punya rental mobil. Dion hanya kadang-kadang aja nyupir kalau gak ada supir yang sebenarnya. Tapi didramatisir kalau sebelum jadi Idol, dia tuh supir. Lalu, menuju ke Bayu, dia pun ngaku pernah jadi supir, padahal karena keluarganya punya angkot, kalau pas liburan dia ngisi waktu nyupir. Terus, ditambah-tambah deh biar lebih dramatik, kalau bayu sebelum jadi editor juga penjual lele, padahal karena dia menyunting buku tentang lele. Hooo

Hari ini, seperti hari kemarin, listrik di kantor mati. Genset menjadi andalan. Kantor sebelahnya juga, listrik mati. Kalau listrik mati, orang-orang jadi kehilangan mood kerja. Pertama, AC mati, bikin udara panas, bikin gak konsen mikir. Hari ini aku ngoreksi dami, sebenarnya gak perlu buka komputer. Bahkan, dua hari ini sebenarnya aku gak browsing. Re-writing dan editing tanpa browsing itu sesuatu banget. Banyak catatan nggak kelar seharian.

Hari ini makan bakso. Tumben. Soalnya jauh, Butuh usaha ektra. Biasa sih janjian sama Nadia (Setter) dan Ares (Social Media). 


Demam Gangnam

Seorang temen kantor sedang nulis tentang Gangnam Style! Huahaha. Tentang apa saja ya? Btw, besok Sabtu aku dan teman-teman Kagamavirtual latihan dansa kuda jingkrak alias gangnam style. Terus Minggu, pentas di Monas. Huaa. Semoga lancar dan menghibur. :-)

Jumat, 28 September 2012

Apa itu Adil, Apa itu Hidup

Hidup ini kadang mudah dinalar, kadang sulit dimengerti.

Dan hari ini aku sedang merasa begitu diberkati. Kadang ini semacam peringatan bahwa aku harus lebih baik menghikmati hidup. Harus lebih tahu cara bersyukur. Kadang, di mataku sejumlah orang berjuang lebih keras, tetapi mereka tidak mendapatkan lebih. Kadang aku mudah mendapatkannya, sementara orang lain harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan hal yang sama. Kadang juga, ada orang yang mendapatkan karunia lebih dengan sedikit perjuangan, sementara aku harus berjuang sekian kali lipat untuk meraihnya. Hidup itu memang absurd. Keadilan seringkali tidak bisa dinalar. Tapi anehnya aku yakin betul Tuhan Maha Adil. Mungkin mata manusia yang kadang luput memahaminya. Termasuk mataku.

Kamis, 27 September 2012

Panik

Di cubicalku ada telepon untuk urusan kantor, tepat di belakang mejaku.Meskipun telepon itu kebanyakan untuk sekretaris dan divisi penjualan, tapi kami editor ataupun penulis yang biasanya ngangkat. Soalnya di meja sekretaris dan personalia sudah ada seperangkat telepon yang tiap kali berdering. Entah telepon dari mana saja, kadang dari mitra penjualan, kadang dari penulis freelance yang bukunya sedang atau telah proses di sini. Dari sekian dering itu, ada saja di luar sana yang bikin ulah.

Beberapa waktu lalu, saat aku yang terima, ada penulis curhat sambil marah-marah. Kaitannya sama royalti. Segera telpon itu kualihkan ke yang berwenang. Biasanya mas Hilman yang menjelaskan. Hari ini mas Hilman dibikin pusing, karena ada lagi orang telepon yang malah curhat panjang kali lebar. "Orang-orang ini ada-ada saja." Terus dia juga dudul, saat ada customer yang ngasih alamat, di tengah-tengah tulisan alamat ada emoticon wajah dengan ekspresi melet. "Duh, apalagi ini?!" katanya dongkol. Huaa, aku tahu. Itu karena si customer ngetik titik dua diikuti huruf p tanpa spasi. Kucoba dia untuk mencoba ngetik itu. Benar adanya. Dia hanya panik aja.

Pesan moralnya : efek panik bikin orang jadi dudul. :p

Gara-gara Gak Ada Cemilan

Hari ini dudul banget. Sudah berhari-hari aku punya kebiasaan ngemil sambil minum kopi. Berhubung hari ini nggak ada cemilan, saat jam 10an aku keluar dari kubik lalu melintas di depan pintu kantor, ada abang-abang jualan asinan. Entah bisikan dari mana, akupun beli. Kol dan kecambah segunung di piring disiram sambel kacang dan sambel saos kulalap habis dengan segera. Busyet dah, kalau inget kok bisa? Makanan mentah itu masuk ke perutku tanpa jeda.

Efeknya, aku gak lapar saat waktunya makan siang. Aku pun jadi kekenyangan sembari perut rasanya gak karuan. Sudah itu tenggorokanku rasanya mual. Waduh.

Rabu, 26 September 2012

2012 for me

10 pencapaian selama tahun ini

1. Si anak rumahan ini sampai ke Pulau Rambut, pulau tak berpenghuni
2. Jadi ghostwriter untuk LSI dan untuk personal yang lain
3. Sejak 1 Agustus, jadi penulis internal dan editor untuk suatu penerbit
4. Sejak itu pula, ngantor setiap hari, 8-17, jadi senormal-normalnya kaum urban
5. Rambutku selalu panjang dan lebih rajin dirawa.
6. Mengurangi hangout ke mall, beli baju dan tas secara online. Ini sih bukan pencapaian, mustinya jadi reseller dulu, baru namanya pencapaian.
7. Aku jatuh cinta sama seseorang dan dia tidak tahu. Hihi
8. Aku tahu cara mudah membuka minuman kaleng ketika pemutarnya patah. :D
9. Memberi "hadiah" dan semacamnya untuk yang membutuhkan.
10. Aku masih hidup, kesehatan terus membaik hingga super baik. Alhamdulillah.

10 yang harus dibenahi
1. Belum juga ketemu soulmate
2. Harus lebih efektif mencari solusi biaya untuk lanjut kuliah master
3. Harus lebih komit untuk meningkatkan skill bahasa Inggris
4. Harus lebih piawai meramu tulisan sampai menemukan karakter khas.
5. Belum shalat tepat waktu, apalagi shubuh. Huhu. Ini persoalan serius, nabi Muhammad sampai mengatakan, "sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan Sholat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak." Duh, sebagai muslim, jangan sampai deh termasuk dalam golongan munafik.
6. Harus berani memutuskan jadi reseller. Katanya, salah syarat wajib jadi kaya harus memiliki sumber pendapatan lebih dari satu. Cari suami aja kali ya, pendapatan bertambah. Hihi, peace!
7. Takut petang di luar rumah.
8. Harus lebih rapi menata isi lemari
9. Harus meningkatkan kepercayaan diri dalam memimpin
10. Harus lebih elegan dalam sikap, pemikiran, dan tulisan.


  


normal

Akhir-akhir ini aku berusaha menjadi senormal-normalnya manusia. Eh, memangnya tadinya aku gak normal? Lagian normal itu apa sih? Aku menempatkan kata normal, karena sebelumnya seorang teman bilang, kamu cari kerja dengan jam normal saja. Jam normal? Maksudnya 8-5 seperti orang kantoran umumnya. Benarlah, aku pun mencari kesempatan normal itu.

Senin, 27 Agustus 2012

untuknya


Entah sejak kapan satu sosok mulai masuk dalam doaku. Mungkin sejak aku dihinggapi perasaan yang berbeda. Aku mohon petunjukNya. Jika dia baik untukku, urusanku, dan agamaku, kumohon dekatkanlah. Ridhoi dan berkatilah kami. Namun, jika bersamnya buruk bagiku, urusanku, dan agamaku maka jauhkanlah perasaan lebih itu. gantilah dengan yang lebih baik. ikhlaskan aku dengan ketetapanMu. tetapkanlah kebaikan itu untukku, dimanapun kebaikan itu berada. Itu doa yang diadopsi dari doa yang diajarkan Rasulullah saat meminta pertimbangan Allah. Juga, aku berharap jika dia bukan jodohku, aku bisa membangun persahatan yang baik dengannya.Jika dia jodohku, aku juga berdoa agar dia bisa menjaga dirinya baik-baik.

Kamis, 12 April 2012

Cita-cita

Cita-citaku belakangan ini berganti-ganti. Padahal mauku lurus, satu. Tapi, ketika tidak menemukan jalan, aku masih punya cita-cita yang lain. Kayaknya cita-cita mau jadi praktisi biomedis ditunda atau disembunyikan, atau bahkan lupakan saja. Soalnya, nyari donaturnya aja gak dapet sampai batas waktu pendaftaran. Aku tak cukup nyali untuk daftar dulu, lalu soal SPP uang belakangan. Terus gak jadi juga daftar beasiswa Biomedis ke Belanda. Kenapa? Entahlah, mungkin aku sedang tak cukup nyali saja.

Kedua, aku malah sempat berpikir serius untuk menjadi praktisi Corporate Communication, karena kupikir-pikir aku tertarik dalam bidang yang membutuhkan kompetensi komunikasi. Pernah jadi wartawan, terlibat dalam pertunjukan, kontribusi dalam buku, dll. Apa hubungannya? Ya itu semua kan bagaimana menyampaikan sesuatu, mengapa aku gak sekalian jadi Public Relation? Atau bidang yang mendekati, CC.

Itu masih diupayakan, dan akan kujalani ketika beasiswa Komunikasiku diterima. Lalu, sambil mengisi waktu, aku sedang berangan kelak memiliki kebun organik di rumah. Aku tertarik membuat Vertikal Garden, memanfaatkan lahan sempit untuk menanam sayuran dan bunga.
Lebih tepatnya pingin punya Kebun Organik, jualan sayur. "Yur, sayuuuur" Eh! Nah, makanya 2 hari ini gorok paralon untuk bikin media tanah secara vertikal. Setidaknya praktik dulu, sambil terus belajar. Lalu, sembari berangan-angan jauh ke depan, ingin bisnis lansekap. Dengan modal pengetahuan mengenai biologi tanaman dan sensifitasku terhadap seni, semoga bisa mewujudkan jadi kenyataan.

Jadi tanaman organikku ini kelak bisa dipindah ke Warung Organik dan kantor lansekapku di Bogor. Bikin rumah di Bogor bagian mana ya enaknya. Yang nggak macet dan gak terlalu terpencil. Dipikirkan nanti saja. Btw, mau ngapain ke jauh ke Bogor, gak ada yang kenal? mending di Depok aja. Ah, iya kan di rumahnya Mas Imam. Hahaha. Siapa itu Mas Imam disebut-sebut terus? Ada deh.

Soalnya nih, sejak hubunganku dengan sama seseorang yang nun jauh di Eropa itu berakhir, aku sudah dikenalin banyak laki-laki oleh teman-temanku, tapi gak ada yg sreg. Niatnya untuk dijodohkan siapa tahu saling cocok. Termasuk Mas Imam juga masuk daftar yang dikenalkan padaku. Aku juga bingung, milih yang bagaimana. Nah, mas Imam itu menurutku yang paling gak macem-macem, anak baik-baik, rajin ibadah, nggak lebai, sederhana, bahkan nggak ngerokok. Pintar dan sepertinya pendiam. Udah gitu, hebatnya sedang kuliah PhD di Eropa, masih seumuran sama aku. Keren kan? Masalahnya Mas Imam belum tentu juga memilihku, soalnya kandidat perempuan yang dikenalkan untuk bakal claon istri ke dia juga banyak. Jadi, bagaimana?

Tenang aja kali Lel, jodoh tak akan tertukar, sudah tertulis di Lauful Mahfud. Tapi, Allah mewajibkan hamba-Nya untuk berusaha dan tidak sombong, makanya tetap harus berdoa untk mendapatkan jodoh yang menentramkan dunia akhirat. Amin.

Rabu, 07 Maret 2012

Corp Comm

I am preparing to reach Scholarship for Graduate School of Corporate Communication in one private university in Jakarta. I really wish this course because I think this is my true passion, wanna be 'Corporate Communication professional."

why?

I am female, single, and 28 years. I have gained bachelor degree in science from faculty of Bla bla..bla.

Shortly after graduation, I work as journalist. In advance I also be freelance writer to freelance about performance for a art magazine one. I am interested in journalism and writing. Since I was college< I involved in a writing community... bla bla..

my purpose to get master of corporate communication is to get systematic knowlegde about communication and improve the skill to make Communiction Strategic planning, also be able to do and oversee research and development of communication product.

and ..

Just wanna

Recently I want to write something, or at least improve skill in writing, but It's seem like not to go anywhere. I just read, try to understand how the tech of writing, but maybe I am not really concern. Not really do. :(

Sabtu, 03 Maret 2012

Looking for a true calling ;)

Seorang lulusan teknik arsitektur menjadi inovator dan pengusaha produk-produk spa. Wow! Kadang latar belakang studi seseorang memang tidak harus sesuai dengan passionnya. Ketika kita menyukai sesuatu, kita tak akan jenuh untuk terus belajar. ;) *menyimak Young on Top di MetroTV


Apa ya passionku? :))

Senin, 06 Februari 2012

Jodoh

Sedang galau memikirkan masa depan, tentang pekerjaan, studi, dan jodoh.
Soal pekerjaan dan studi kalau kita mau tekun dan kerja keras mencari kesempatan pasti akan mendapatkan sesuai yang diinginkan. Tapi soal jodoh, kayaknya nggak ada rumusnya. :p

Sebenarnya jodoh sudah disiapkan Tuhan, harusnya nggak perlu galau gundah gulana. Ada saatnya bertemu pada momen yang tepat. Yang sengaja dicari-cari malah kadang sulit ditemukan. Yang dipertahankan mati-matian juga bisa akhirnya bubar. Pelajaran yang kuperoleh, banyaknya hambatan adalah pertanda dari Tuhan bahwa kita harus berganti arah tujuan. Akan ada saatnya bertemu seseorang dengan cara yang tak disangka dan jalannya mudah.

Atau selama ini sudah bertemu tinggal menunggu waktu. Andai aku bisa memilih, aku sudah punya pilihan. Tinggal menunggu apakah dia bisa selalu bersikap manis padaku. Tidak menyakiti hatiku. Dalam setiap hubungan, yang kutakutkan di awal adalah jangan-jangan dia akan menyakitiku ketika menghadapi keadaan yang tidak sesuai dengan keinginannya.

Keadaan seperti apa? Banyak. Misal bertemu dengan seseorang yang di matanya lebih cocok dariku dan ia berusaha mendapatkannya, maka berpalinglah dia dariku. Ya Allah, semoga keadaan ini tak menemuiku. Amin. Atau hal-hal kecil yang disepelekan, sehingga satu sama lain merasa kurang dihargai.

Banyak peristiwa perjalanan hidup ini yang tak disangka akan terjadi, kita telah bertemu dengan seorang ini, itu, dan anu. Bersahabat dengan ini, itu, dan anu. Mengapa tidak berhasil menjalin hubungan dengan ini, itu, dan anu. Bekerja di sebuah tempat ini, itu, dan anu. Seolah semua seperti banjir yang tak dapat dibendung, seolah semacam tiba-tiba dan mengalir begitu saja. Bahkan ketika aku coba mencari jalan ke Timur, justru Tuhan mengarahkan langkahku ke Barat, lalu ke Selatan. Entahlah, kita hanya bisa berikhtiar, pada akhirnya Dia yang menentukan. Jodoh pun demikian.

Bismillah..

cara Menulis Opini

Ada 3 Hal yang penting diperhatikan dalam menulis opini :


Pertama, bahaslah satu masalah. Jika dalam satu kesempatan membahas terlalu banyak poin, pembahasan tiap poin jadi sedikit. Jadi lebih efektif jika poin utamanya sedikit, namun dibahas secara mendalam.


Kedua, tulisan harus terstruktur. Bisa juga dibuat kerangka sebelum mulai menulis. Setidaknya buatlah pembuka-isi-penutup. Di bagian pembuka, bahaslah fenomena yang sedang terjadi di masyarakat. Lalu di bagian isi, tulis gagasan yang hendak disampaikan. Di bagian penutup, yang paling mudah biasanya tulislah kesimpulan.


Ketiga, batasi diri dengan hal-hal yang dikuasai. 


Ada aturan atau teknik tertentu untuk menulis opini yang baik. Aturan ini sebenarnya agak mirip dengan tiga hal di atas. Bisa dikaitkan dengan ilmu retorika Aristoteles. Menurutnya, retorika adalah kemampuan untuk melihat apa saja yang dapat digunakan untuk meyakinkan orang menerima suatu gagasan. Aristoteles membagi retorika ke dalam tiga bentuk: Logos, Pathos, and Ethos.


LOGOS (PENYAMPAIAN ARGUMEN)
Membuat pernyataan tesis


Langkah pertama dan langkah yang paling penting dalam membuat tulisan opini adalah membuat pernyataan tesis. Pernyataan tesis adalah sebuah kalimat yang paling mewakili opini yang hendak Anda sampaikan. Ada dua kriteria penting dari sebuah pernyataan tesis.


1. Pernyataan tesis harus bisa diperdebatkan. Sebuah tulisan opini harus dimulai dengan pernyataan tesis yang bisa diperdebatkan, yang memungkinkan terjadinya perbedaan pendapat. Jika tesis Anda adalah sesuatu yang sudah diterima secara umum atau fakta yang sudah diketahui bersama maka tidak ada alasan untuk meyakinkan orang lain. Contoh pernyataan yang tidak bisa diperdebatkan adalah “Matahari terbit dari timur.”


2. Tesis harus spesifik. Semakin spesifik sebuah tesis semakin efektif tulisan opini tersebut. Hal ini karena kekuatan tesis dibangun dengan bukti dan argumen. Semakin umum tesis yang dibahas semakin banyak bukti dan argumen yang dibutuhkan untuk meyakinkan pembaca, sedangkan tesis yang spesifik dapat diperkuat dengan bukti dan argument yang singkat dan padat.


“Pendidikan itu penting”, merupakan contoh pernyataan tesis yang kurang bisa diperdebatkan dan terlalu luas. Contoh pernyataan tesis yang spesifik dan bisa diperdebatkan adalah “Biaya pendidikan tinggi harus sepenuhnya ditanggung pemerintah.”


Dari dua kriteria di atas, kita dapat menurunkan jenis-jenis tesis yang bisa diperdebatkan sekaligus spesifik. Secara umum ada empat jenis tesis, yaitu:


1. Tesis mengenai fakta atau definisi. Tesis ini membicarakan definisi sesuatu atau apakah sesuatu itu faktual atau tidak. Misal: Global warming hanyalah siklus perubahan iklim jangka panjang, karena itu sebenarnya biasa saja.


2. Tesis mengenai kausalitas. Tesis ini membicarakan suatu hal, orang, kelompok, atau kejadian yang menyebabkan sesuatu yang lain terjadi. Misal: Lapindo bersalah atas terjadinya luapan lumpur di Sidoarjo.


3. Tesis mengenai nilai. Tesis mengenai sesuatu yang seharusnya diperhatikan karena sesuatu tersebut berharga. Misal: Malu adalah budaya bangsa yang harus dipertahankan.


4. Tesis tentang solusi dari suatu masalah. Tesis ini tentang mendukung atau menolak solusi atas suatu masalah. Misal: Penggunaan dinar dirham adalah solusi bagi krisis ekonomi yang berkepanjangan.


Mengembangkan argumen


Anda perlu mendukung tesis yang sudah dipilih dengan argumen-argumen. Argumen tersebut bisa berupa logika, data, contoh, pernyataan ahli dan lain sebagainya. Namun mengumpulkan banyak argumen tidaklah cukup, Anda perlu menyusun argumen secara logis agar mudah dimengerti.


Ada beberapa pola penyusunan argumen. Pertama, urutan logis yaitu penulisan menggunakan urutan deduksi atau induksi. Kedua, urutan akibat sebab atau sebab akibat. Ketiga, perbandingan dan pertentangan.Keempat, penjelasan yaitu dimulai dengan definisi, lalu penjabaran dan contoh.


Ada yang perlu Anda perhatikan ketika menulis opini. Cukupkan tulisan dengan argumen yang penting dan signifikan. Jangan masukkan argumen yang lemah. Meski ada beberapa argumen yang kuat, ada satu saja argumen yang lemah dapat dijadikan sasaran empuk untuk membantah tesis.


Jangan pula mengabaikan pendapat yang menentang argumen Anda. Mungkin ada kekhawatiran orang jadi tahu argumen apa yang melemahkan pendapat kita. Namun bisa jadi pendapat lain yang bertentangan itu merupakan pikiran pembaca. Dengan memasukkannya dalam tulisan pembaca akan mengetahui jawaban atas pemikirannya dan menyadari bahwa tesis dalam tulisan telah dipertimbangkan dengan matang.


PATHOS (PENDEKATAN EMOSIONAL)
Agar tulisan lebih menyentuh, Anda bisa menggunakan pendekatan emosional. Misalnya menuliskan kisah seseorang untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang suatu topik. Seperti menceritakan kehidupan keluarga miskin yang makan tiwul untuk lebih meyakinkan dibanding hanya menyebut jumlah orang miskin. Seperti kata sebuah ungkapan, “Kematian satu orang itu tragedi sedangkan kematian seratus ribu orang itu statistik”.


Namun perlu diingat, gunakan pendekatan emosional bila memang mendukung topik yang Anda buat. Salah menggunakan pendekatan ini malah akan mengalihkan perhatian dari isu yang ingin Anda angkat.


ETHOS (KREDIBILITAS PENULIS)


Ethos atau pendekatan yang didasarkan pada karakter, kredibilitas atau kehandalan penulis. Cara membangun kredibilitas ini ada dua cara, dari sisi latar belakang penulis dan dari sisi penulisannya.


Pertama, dari sisi latar belakang. Tulisan jadi lebih meyakinkan bila topiknya sesuai dengan kompetensi utama Anda. Semakin sesuai semakin meyakinkan tulisan tersebut. Jika Anda hendak menulis tema yang berkaitan dengan pengurangan subsidi BBM maka tulisan Anda dapat lebih dipercaya bila Anda mahasiswa Teknik Perminyakan. Kompetensi ini tidak terbatas pada bidang studi yang Anda jalani tapi bisa juga berkaitan dengan hobi Anda. Yang juga penting adalah kredibilitas bisa terbagun jika Anda konsisten mengkaji dan menulis secara fokus pada suatu tema tertentu.


Kedua, dari sisi penulisan. Berikut beberapa kiat membangun karakter dan kredibilitas sebagai penulis.


1. Selalu gunakan data hanya dari sumber terpercaya dan bisa diandalkan.


2. Jika menulis pendapat yang bertentangan, kutiplah secara akurat.


3. Bangun landasan yang sama dengan pembaca. Penulis harus lebih dahulu mengetahui nilai dan kepercayaan yang disepakati bersama.


4. Baca kembali tulisan Anda. Terlalu banyak kesalahan berbahasa menurunkan kredibilitas sebagai penulis.


5. Kalau perlu, ceritakan mengapa Anda tertarik kepada topik tersebut atau pengalaman personal yang Anda miliki berkaitan dengan topik tersebut.


Selamat mencoba!

Read more: http://www.forumkami.net/sastra/129161-panduan-menulis-opini-baik.html#ixzz1la5Qwp00

Minggu, 05 Februari 2012

Sekarang ini...

Akhir-akhir ini sedang nggak jelas banget. Pekerjaan gak jelas, pasangan gak jelas. Hehe.

Setelah badrest hampir 3 bulan kemarin, belum dapat kerjaan tetap lagi. Sudah daftar-daftar ke banyak media, tapi belum diterima. Entah kenapa. Tapi sebagai penulis freelance, ada saja rizki sih, jadi aku hidup dengan uangku sendiri. Alhamdulillah.

Aku sedang berpikir serius, mauku ke depan seperti apa. Inginnya jadi peneliti. punya pengalaman kuliah di luar negeri. Terus kerja dengan hati nyaman di indonesia, tinggal gak jauh dari Jakarta, biar bisa tetap dekat dengan keluarga mas-masku di Depok. Misal kerja di Bogor, dapat suami kerja tetap di sana. Nah, kalau gitu mantaplah nikah sama mas Imam, dia kan kerja di Bogor. Hihihi. Andai menulis takdir semudah menulis diary.

Aku mau kuliah lagi, secara bahasa Inggrisku belum mencapai target, kayaknya aku musti tahu diri, butuh waktu lagi untuk meningkatkan kemampuan Inggrisku untuk bisa kuliah di LN. jadi, sementara ini persiapan aja kuliah di indonesia. Jurusan apa? kalau boleh milih, mau ambil Biomedis. Kenapa? karena peluang kerjanya cukup fleksibel di semua kota. Apalagi kota Bogor. hahaha Bogor lagi. Maksudku, sejak sakit kemarin, aku makin mantap ambil Biomedis. Secara mas-masku pingin aku jadi PNS aja gitu. Jadi, aku sedang berupaya untuk kerja jadi PNS. Caranya panjang sih, muter-muter.

For many reasons, aku merasa harus kuliah dulu S2 baru daftar CPnS. Aku bisa bekerja di Dinas, Kementrian, LIPI, juga jadi dosen Poltekes. Gitu kalau aku lulus Biomedis UI, Amiin. Soalnya aku sudah coba-coba daftar wartawan lagi malah gak diterima, Allah pasti lebih tahu yang terbaik untukku.

Termasuk soal jodoh. Kalua berjodoh dengan mas imam, alhamdulillah. Kalaupun tidak, alhamdulillah punya teman baru. semoga ke depan sama dia, tak ada hal-hal yang menyakitkan hati. Apapun bentuk hubungan itu.

Btw, sekian waktu ini aku komunikasi intens dengan Hana, teman di papua lulusan biomedis S2 UGM. bagus untuk membuka komunikasi soal Biomedis. Cari teman yang semangatnya sama.

selain itu, kalau aku sudah dalam keadaan PW (posisi wuenak), atau setidaknya keadaan stabil, aku mau main film, serius nih. Itu obsesiku yang belum tercapai. tapi aku merawat penamplan dulu. Setidaknya buang bekas jerawat dulu dan mempertahankan berat badan. memuluskan kulit. Hedeeeeh. :p

The Candidats

Tahun baru ini, sedang dicombalingin dengan orang baru. Siapakah dia?
Seseorang yang sedang studi PhD jauh di Benua Biru. Jerman? Bukan. Kan yang di Jerman sudah sepakat berakhir.

Inisial DMA (huruf akhir 3 kata namanya :)
Umur : kira-kira 28 (lulusan SMA 2001 gitu).
Bidang Studi : Biologi
Asal : Sumatra

Saat chatting waktu lalu, aku tahu dia cukup menghargai jiwa pelaku seni. Itu kabar bagus. karena aku orangnya rumit dan sewaktu-waktu darah seniku mengalir. Kedua, nampaknya dia anak baik-baik, nggak macem-macem, dan tidak merorok.

Ini masih awal banget. Aku tidak tahu ke depan seperti apa. Dijalani pelan-pelan saja. Mengenal pelan-pelan. Juga tidak ingin terlalu berharap. Biar kalau misal tak berjodoh, gak terlalu sakit hati.

Ya Allah, aku sudah berusaha menjalin kenalan dengan berapa laki-laki? Malas mengingatnya. Haha. Konon, perempuan akan mengurangi jumlah yang sebenarnya pengalamannya menjalin relationship dengan laki-laki, sementara laki-laki kebalikannya. Katanya sih, nggak semua kali ya.

Kali ini aku hanya ingin merayakan hati yang hidup lagi. Hidup karena sedang coba mengenal seseorang. Belum tentu dia jodohku, tapi aku berharap dia. Setiap kali kenalan kayaknya aku berharap seseorang itu jodohku. Lalu ternyata ada konflik dan gesekan kemauan, ternyata tidak berjodoh dalam cinta, berjodoh dalam persahabatan. Atau bahkan nggak berjodoh keduanya. Bersahabat pun dia tidak mau. Hihi. Ya sudahlah.

Ya Allah, kali ini aku berharap berjodoh dengannya. Jangan sampai ada hal yang menyakitkan ke depan. Jika harus ada perbedaan, semoga tidak saling menyakiti hati.

Atau aku berjodoh dengan seorang yang lain? Yang juga sedang PhD di Eropa. Entah kenapa, aku merasa ada sedikit chemistry dengan dia. Halaaah. Tapi aku nggak tahu yang ada di hatinya. Punya pacar atau tidak aku pun tidak tahu. Beberapa kali interaksi. Kalau dia jatuh cinta padaku, aku bisa jatuh cinta padanya. Hihihi. Hatiiku tercecer dimana-mana. Ini karena kedua orang itu belum ada yang menegaskan kepadaku. kalau salah satu dari kedua itu menyatakan ingin denganku, aku pasti setia. Nggak toleh kanan kiri lagi.

Ini karena belum ada yang musti kujaga hatinya.

Ya Allah, tunjukkan padaku bagaimana aku seharusnya, agar bisa menjadi pasangan salah satu dari kedua itu? Karena nggak ada laki-laki lain yang menarik perhatianku kecuali kedua di atas.

Ya Allah sabarkan aku. Yakinkan aku untuk sabar menunggu dan terus meningkatkan kualitas diri.

Bismillah... ;)

-

Kamis, 02 Februari 2012

Seniman is Seniman :D

Apakah itu seniman? Dari asal katanya berarti pelaku seni, atau orang yang punya karya seni. Kadang aku bertanya pada diri sendiri, apakah aku termasuk seniman? Entahlah, aku kadang nggak yakin, karena berkarya tapi tidak kontinyu. Aku coba menghargai diri sendiri dan jujur kalau aku memang punya karya, apa itu? Aku pernah serius belajar teater dan segala perihalnya, terutama akting. Meski baru pentas beberapa kali dibandingkan mereka yang totalitas terjun di sana.

Karena pernah sungguh-sungguh berproses diantara seniman, membuat karya dengan seniman lain, aku boleh mengaku punya ketertarikan dalam seni. Setelah aku ke Jakarta dan menjadi wartawan, aku hampir lupa soal akting. Tapi yang namanya darah seni mungkin tetap mengalir. Selama aku jauh dari lingkungan seniman, aku sering punya ide-ide karya untuk dibuat dalam bentuk video singkat, tapi tidak pernah terwujud, hanya sampai tataran konsep.  Bahkan, soal setting, kostum, dll sudah kubayangkan dengan matang. Lagi-lagi, hanya dalam konsep. Kecuali soal foto, karena lebih mudah medianya, jadi bisa terwujud. Kebetulan ponakanku kuliah multimedia, jadi kami kadang coba-coba pemotretan dengan konsep tertentu di rumah lantai 2. Kebetulan di rumah masku di lantai dua, pembatas luarnya kaca semua dan cukup luas untuk dijadikan 'studio darurat' yang unik karena transparan. Karena rumah di area Kopassus, sering helicopter dan pasukan tentara bernyanyi lewat. Kalau pas pemotretan bersamaan jadwal helicopter lewat, bisa jadi pilotnya lihat kami pemotretan. Studio yang tidak ditemukan di tempat lain. :D

Akhir-akhir ini aku punya rencana untuk buat karya sesuatu, dengan seorang kawan pelaku seni juga. Yang aku pasang di profil picture. Dia teman seangkatanku beasiswa Actor Studio Garasi 2007. Dulu pernah pentas bareng dan tentu saja berproses bareng. Dia lulusan Teologi Kristen, kini menjadi pendeta, mendampingi gereja di Jawa Timur, kami hampir 3 tahun tidak bertemu. Tapi namanya darah seni, mungkin nggak bisa dihentikan mengalir, we are trying to do something, meski jarah jauh.

Sebenarnya untuk apa sih melakukan itu semua? Untuk apa berkarya? Akupun saat ini belum menemukan jawaban yang memuaskan. Ini semacam pertanyaan, untuk apa seseorang menanam bunga, untuk apa seseorang membuat puisi, untuk apa seseorang menghias jok mobil, untuk apa seseorang koleksi pespa, untuk apa memilih batik, dsb. Passion atau hasrat terhadap sesuatu kadang pemenuhannya sulit dijelaskan.

Semacam seseorang yang memiliki passion dalam memasak. Itu bukan persoalan memenuhi kebutuhan lapar, mengolah bahan dan bumbu bukan semata untuk dimakan, tapi semacam meningkatkan daya tertentu dari kedalaman saat meraciknya. Seperti perasaan seniman saat memahat patung, saat perupa memilih bahan dasar, saat aktor improvisasi bloking, saat penyair menyusun diksi, saat teknisi mempertemukan hukum-hukum fisika, saat ilmuwan sibuk membuktikan hipotesis, dan saat wartawan memilih judul. Begitulah.

Jalan tiap orang lain-lain, menurutku siapapun yang sungguh-sungguh menekuni pilihannya, semua itu baik. Ada orang yang sejak dini fokus ke suatu bidang dan kini sudah sampai di titik matang. Sedangkan aku, termasuk yang sulit fokus. Tapi manusia bisa belajar dan berubah, termasuk aku untuk belajar lebih fokus. Idolaku Pak Dahlan Iskan pernah bilang, beliau tidak punya cita-cita (khusus), jadi saat meraih suatu hal dan banyak hambatan, beliau tidak akan bersikukuh nambrak hambatan itu. Tapi segera beralih fokus dan melakukan sebaik-baiknya yang dia bisa. Mungkin selama ini aku termasuk yang begitu. Tapi lain waktu, mungkin aku akan coba berani menabrak hambatan, jika itu demi kebaikan.

Sekian waktu lalu, aku bikin Plan A, B, C. Plan A tidak terwujud (atau mungkin tertunda). Maka sampailah aku pada plan B. Saat ini aku punya komitmen terhadap diri sendiri untuk mencari jalan mengaplikasikan ilmu Biologi yang kuperoleh di bangku kuliah. Aku ingin sekali Allah mengabulkan cita-citaku, kuliah master biologi aplikatif sesegera mungkin dan menyelesaikan dengan baik. Aku tidak punya cukup uang untuk membiayai kuliah itu. Mahal. Jadi, aku harus berusaha keras mencari sponsor dan beasiswa. Cari dimana ya? Hwaaa. Semoga sungguh nanti aku menemukan jalan. Kuliah ini penting buatku, karena itu akan berpengaruh terhadap jalan kehidupanku mendatang. Ini menjadi fokus utamaku di atas yang lain-lain. Namun, karena darah seni terus mengalir, aku harus mengalirkannya ke dalam bentuk karya tertentu. Aku hanya perlu mengolahnya agar ini tidak menjadi pengganggu fokus utamaku, tidak menjadi penghalang cita-cita utamaku, justru mustinya menjadi energi yang mendukung dan mencerahkan hidup. Amiin.

Senin, 23 Januari 2012

Banyak Telor Goreng

Anda ingin tahu banyak telur goreng? Kalau tidak, jangan diteruskan baca. Cukup sampai di sini.

Mau lanjut? Oke. Telur goreng. Telur goreng enak dimakan saat siang. Karena saat siang paling enak makan telur goreng. Jadi ingat pesan, kalau makan siang enaknya makan telur goreng. Apalagi kalau telur goreng dimakan siang-siang, pasti enak makan telur goreng saat siang. Jadi, kalau siang tiba, tibalah saatnya makan telur goreng. Anda suka telur goreng? Makanlah siang-siang. Apakah saat membaca ini sedang siang? Kalau demikian, makanlah telur goreng. Atau tidak siang? Kalau begitu,.. hah? Anda masih ingin lanjut baca tulisan ini?

Pusing kan baca tulisan muter-muter balik lagi ke situ-situ lagi. Aku baru baca status teman yang muter-muter penjelasannya. Lalu aku mencoba membuat yang lebih muter lagi. Itu saja.

Selasa, 17 Januari 2012

Biomedical Science

Akhir-akhir ini aku sedang berpikir serius mengenai masa depan yang tepat untukku. Tentang pilihan studi master yang ingin aku ambil, sebenarnya aku sudah mantap memilih Ilmu Biomedis. Hanya saja aku perlu memastikan diri mengapa mengambil itu dan apa tujuanku ke depan.

Pertama, aku memiliki ketertarikan yang besar atas pengetahuan kesehatan secara umum. Sejauh ini hanya diterapkan untuk diri sendiri dengan komitmen menerapkan pola hidup sehat. Kedua, banyak masalah kesehatan di negaraku Indonesia yang belum ditangani secara optimal, kurangnya penelitian kebijakan kesehatan yang bisa memberi masukan yang signifikan terhadap pembangunan kesehatan masyarakat.

Aku sebagai sarjana sains Biologi, memang belum memiliki pengalaman kerja di bidang biologi aplikatif. Segera setelah lulus, aku langsung menjadi wartawan koran harian, lalu bekerja di lembaga riset CONCERN (Conflict and Peace Researh Network), lembaga swasta yang didirikan oleh Prof Hermawan Sulistyo. Dalam pengalaman kerjaku, aku dituntut untuk memahami dan menganalisis masalah apa saja secara kritis di luar background studiku Biologi. Aku tipikal orang yang cepat belajar jika mempelajari sesuatu yang kuminati. Ketika lulus dari Biologi, saya memang belum tahu jalan apa yang aku pilih untuk memanfaatkan ilmu Biologi Dasar yang kuperoleh di universitas. Namun seiring dengan waktu, saya menyadari bahwa passion saya adalah ingin memanfaatkan ilmu biologi sekaligus meningkatkan kemampuan analisis saya untuk kelak bisa bekerja di sektor kesehatan publik.

Pengalaman saya sebagai wartawan dapat sebagai modal dasar untuk menganalis permasalahan global negara atau dunia, mengakses sumber dengan pengalaman investigasi kewartawanan untuk mendapatkan data secara detail dan akurat, dan tentu saja mendapatkan link yang luas. Lalu, pengalaman saya di lembaga riset CONCERN, membantu meningkatkan pemahaman saya soal masalah-masalah sosial yang bertujuan untuk mencegah konflik dan membangun perdamaian.

Bekal Sarjana sains di bidang Biologi membantu saya lebih mudah memahami konsep dasar kedokteran dan kesehatan secara umum. Dengan mengambil studi Health Science, saya yakin setelah lulus, saya bisa memberikan manfaat yang lebih baik untuk masyarakat dalam bidang kesehatan.

Indonesia memiliki banyak permasalahan pembangunan kesahatan yang belum terselesaikan dengan baik. Indonesia memiliki penduduk terbesar ke-4 di dunia, beriklim tropis, memiliki tenaga medis yang cukup, namun kurang merata di seluruh penjuru. Kurangnya sumber daya manusia yang melakukan penelitian secara menyeluruh mengenai kebijakan kesehatan menjadi salah satu kendala dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Setelah menyelesaikan program master di NIHES, saya ingin bekerja sebagai peneliti dalam bidang kesehatan publik maupun perkembangan kebijakan kesehatan. Atau, bisa juga saya kembali menjadi wartawan untuk desk Health. Dalam media, juga penting diperlukan seorang wartawan yang memahami persoalan kesehatan publik yang mampu mentranfer pengetahuan kesehatan dengan lebih baik dan efektif.

Selain itu, sebagai perempuan yang lahir di sebuah desa kecil di negara berkembang seperti Indonesia, saya ingin menjadi inspirasi bagi mereka yang merasa kurang beruntung, dilahirkan di tempat dengan keterbatasan akses informasi, bisa maju dan optimis mampu mendapatkan pendidikan pengetahuan internasional di tempat terbaik.

Saya tidak memiliki bekal uang membiayai studi ini, namun saya memiliki keingintahuan akademik (acedemic curiosity), refleksi kritis (critical reflection), dan pengamalan keterlibatan sosial dengan sejumlah komunitas, karena itu saya yakin bekal tersebut saya akan bisa mendapatkan beasiswa.

Jumat, 13 Januari 2012

Wonder and Jealous

Officially today I wonder and be jealous. Good! It means my heart is alive. I can fall in love again. I have a nice dream in love.

I met someone who I forget when officially I and him know each other. Suddenly I realize he is to be my friend in my Facebook. I really forget when I add him, or he added me first. But I think I add him because I want to get coverage something when I was be a reporter.

One day in middle of 2011, I was making a polling about something. And I think I chose him as one of my responders, but he forget to answer, in advance he said he want to answer my polling when he is in affice. At the time, he was going to office. And then, I forget and I think so did he. Nextime, he say hello to discuss something. And then, I know him more. But, at the time, I have relationship with massanto, so I dont really want to know about someone else. halah. Gitu deh akibatnya orang setia, suka gak tengok kanan kiri. hehe. But it is Ok. And then, I really meet him, he is an inspiring person. Kenapa gak dari dulu ya, komunikasi intens sama dia. I means I should learn more about my dream from him. Masa sih? Pokoknya gitu deh. Di mataku dia hebat. Terus kalau hebat, kenapa? I like him gitu? Doh, mudah amat aku jatuh cinta, ya gak secepat gitu. I means I just I really terkesan dengan sosoknya. I think sometimes I remember about him. Haha, aku bakal muter-muter menjelaskannya nih.

Finally, today I read something. And several days ago, I found a sentence that make me be jealous. Today too. Oh my God, Should I gotta go my own way?

Okay deh. I dont wanna hurt my own heart. So, I should face the pain today. Trying to don't think more about him. Ikhlaskan. Haha. Oke oke..

Selasa, 03 Januari 2012

Mencari "Kabel"

Beberapa waktu lalu menemani kawan yang katanya sedang mencari kabel untuk mesin cuci. Maka kami menuju toko elektronik mesin cuci di mall. Saat menanyakan kabel itu, para pelayan tidak menemukan barang yang dimaksud kawanku.

Kabel untuk mesin cuci, seperti apakah itu? Aku sebenarnya agak bingung juga yang dimaksud temanku. Karena saat ditunjukkan stop kontak, dia mengatakan bukan itu yang dimaksud. Tapi aku ikuti saja kemana langkahnya menuju, naik turun eskalator dan tanggal mall mencari kabel.

Lalu, saat sudah naik turun mall, mencari kabel namun tidak ada yang cocok, temanku bilang, "Lel, kayaknya yang kucari bukan kabel, tapi selang. Itu lho yang menghubungkan mesin cuci dengan kran. Aku lupa istilahnya. Dalam pikiranku selang, tapi mulutku kok bilang kabel ya."

Gubrak!