Senin, 15 Desember 2014

Entah Mengapa

Aku sedang mikir tenanan, kenapa selalu menemukan orang yang tidak tepat. Aku tidak menilai lelaki-lelaki yang pernah PDKT sama aku itu semua buruk, hanya saja tidak tepat berpasangan denganku. Entah kenapa aku belum menemukan yang benar-benar membuatku yakin untuk memutuskan menikah.

Tapi aku yakin suatu saat akan menemukan seseorang yang saling cocok, saling mengasihi, menyayangi, mencintai, dan memuliakan. Ini sepertinya hanya soal waktu. Aku juga tidak ingin mengubah diriku menjadi seseorang yang berbeda hanya untuk memudahkan menemukan yang cocok. Misal, mengubah penampilan berjilbab rapi agar mendapatkan ikhwan. Hihi, enggak deh. Dulu seingatku ada ikhwan aktifis kampus yang kirim pesan lewat FB kalau dia suka aku, suka semua tentangku dan akan meminangku kalau aku berjilbab. Helloooo. Aku tidak tertarik, bukan karena dia tidak baik, hanya tidak tertarik saja. Andaipun dia kemudian memberi toleransi tak berjilbab (dengan tetap berharap suatu hari aku berjilbab), aku tetap tidak tertarik. Mau tahu jawabanku? Carilah perempuan yang sejak awal berjilbab, jangan pernah berharap aku akan berjilbab.

Kalau dia menikahi seseorang tak berjilbab dengan harapan suatu hari istrinya berjilbab, padahal belum tentu dia akan selalu merasa bersalah karena biasanya ikhwan semacam itu merasa tidak bisa membawa istrinya ke jalan Allah. Padahal, jalan Allah yang dia yakini belum tentu sama dengan yang kuyakini.

Pilihan laki-laki yang sesuai dengan pilihanku sepertinya juga terbatas. Orang yang pernah kusuka berbeda-beda karakternya, jadi sepertinya aku tidak punya kriteria khusus. Lebih kepada aku mengikuti kata hati saja.

Dan kisah yang sedang kuhadapi sekarang aku tidak tahu muaranya akan kemana. Aku bisa menemukan seseorang yang kusuka saja, buatku sudah anugrah. Dan aku berharap menemukan orang yang kusuka dan menyukaiku juga, saling cocok, saling tanggungjawab, dan menikah. Amiin.

Untuk urusan jodoh, Tuhan memang belum memberikanku jalan. Dia pasti punya rencana baik. Aku lebih suka berprasangka baik karena Dia memang sesuai dengan prasangka hambaNya. Aku tidak berhenti berharap.

Aku akan hadapi perasan-perasaan ini dengan syukur. Semacam menjadi penyemangat hatiku, meskipun dia mungkin tak tahu. Pasti ada suatu pelajaran mengapa Tuhan memberi kesempatan bertemu dengannya. Bagi yang menolak adanya Tuhan, mungkin ini kebetulan atau entah apapun namanya.  Dan aku percaya, selalu ada hikmah di setiap pertemuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar