Sabtu, 12 November 2011

Ambil Studi Apa ya?

Satu Esaiku untuk daftar beasiswa ke Upeace belum kukirim. Aku bingung mau ambil jurusan apa. Padahal beberapa waktu lalu mantap ambil Media, Conflict, and Peace Studies. Tapi setelah kupikir panjang, seringkali aku tak punya nyali tinggi untuk menghadapi pemecahan masalah kekerasan, perang, dan tentunya pembelaan HAM.

Aku hanya peduli lewat memantau, empati melalui dukungan moril. Untuk berbuat kongkrit maju melakukan upaya pembelaan, rasanya aku tak memiliki kemampuan untuk itu.

Akhir-akhir ini aku kepikiran bagaimana jika membangun perdamaikan dimulai dengan menanam pohon. Heh? Ide macam apa pula itu Lel?

Sebenarnya kalau dikaji lebih dalam itu nyambung.
Mereka yang pada perang itu karena apa ya? Pertama bisa jadi karena politik ingin menguasai wilayah. Manusia pada rakus ingin mengeksplotasi lahan yang bukan miliknya. Islael menduduki Palestina, Amerika ikut campur alasannya apa coba? Padahal kekayaan bisa ditumbuhkan dari sepucuk pohon? Nggak usah neko-neko mau ngeduk tanah orang yang dikira ada minyaknya. Eh, Palestina kan nggak punya minyak ya. Nah, jadi bingung mau ngomong apa tadi.

Intinya yang pada  rakus biarkan saja dulu. Intinya menanam pohon itu membantu menyediakan oksigen, setidaknya membuat bumi ini sedikit lebih segar. Tidak cuma menanam, tapi bagaimana hasil tanaman itu bisa menjadi daya yang diolah masyarakat untuk bisa dijual. Bagaimana kalau kita menanam jarak, membuat minyak sejuta barel. Bagaimana, kalau pengetahuan alam digunakan juga selain mengolah juga mempertahankan agar tetap lestari. Berlatih hidup Go Green gitu.

Bagaimana kalau memperbanyak batik untuk diekspor. Batik yang diolah dari pewarna dan serat daun mangrove. Atau mungkin bisa diolah pakai daun laban di kampungku. Aku sebenarnya ingin sekali membangun kampungku dengan mengembangkan UKM dengan memanfaatkan lahan. Tapi dimulai darimana, aku bingung. Modal 1 juta cukup?

~ pemikiran yang ngalor ngidul nggak jelas, Lel. :-p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar