Rabu, 09 November 2011

Nikah Kapan?

Berhubung kisah cintaku bubar semua, mungkin memang Allah sedang memberi jalan agar aku kuliah lagi saja dulu. Karena aku sedang terdorong untuk bisa dapatkan beasiswa ke luar negeri. Soal keinginan menikah sudah lewat. Karena aku ingin menikah tahun kemarin atau tahun ini.

Kupikir jodohku Maseki, eh ternyata dia lebih memilih perempuan lain, seorang anak SMA. Itu artinya Maseki memang belum ingin menikah dalam waktu dekat. Sedangkan saat itu, aku ingin segera menikah. Aku terlalu buru-buru kali ya. Haha. Ya sudah, nggak apa-apa. Kalau Mas Eki nggak pacaran sama anak SMA itu, aku juga mungkin masih terus berharap dan tidak memberi kesempatan Massanto mengenalku. Meski akhirnya hubunganku dengan Massanto meninggalkan luka baru. :(

Keluarga besarku selalu bertanya kapan? Yang berarti kapan nikah. Duh kapan ya? Hanya Allah yang tahu. Untuk sekarang ini sih, aku tidak ingin terlalu berpikir menikah dalam waktu dekat. Kalau priortasku kuliah di luar negeri. Tapi ingin juga membangun relation, sambil menenganl lebih dekat, sampai waktunya cukup untuk kelak menikah. Pokonya seseorang yang selalu ada, meski tidak harus di depan mata. Setidaknya memberi motivasi padaku, meski dari jauh. Tapi jatuh cinta itu buatku tidak mudah ya.

Temanku ada yang dalam setahun bisa jalin relation dengan 7 orang. Parahnya manggilnya sudah "sayang-sayangan" lalu putus. Hihi. Lhah kok malah ngurusin orang ya. Hihihi. Dalam dua tahun ini, hanya 2 orang yang buatku berkesan, siapa lagi kalau bukan Maseki dan Masanto.

Kalau sudah ikhtiar, berarti tinggal doa. ;-)

Aku ingin menikah dengan orang yang kucintai, yang menyayangiku, yang bisa membawaa diri dalam keluarga besarku. Punya mertua yang sayang sama aku, kompak sama ipar, dan punya anak-anak yang menyenangkan hati.

Apalagi ya, pokoknya suami yang minimal sekharisma Maseki atau setulus Massanto. Hihihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar